Golongan Moralisme mengenai Keselamatan

Golongan Moralisme mengenai Keselamatan


Mereka ini adalah golongan yang menekankan kehidupan moral atau sering disebut juga golongan kerahiban atau golongan biara karena mereka merupakan orang-orang yang memishakan diri dari keramaian dunia. Mereka berada dalam kehidupan yang menyerahkan diri kepada Tuhan yaitu sikap yang taat kepada perkataan Tuhan atau hukum-hukum Tuhan. Mereka memahami implikasi iman itu adalah moral yang artinya sikap kepatuhan kepada perkataan dan hukuim Tuhan. Mereka hidup dalam aturan-aturan yang tentunya berkeyakinan kepada Yesus Kristus.
Tokoh-tokohnya:

lihat juga: Kontroversi Paulus dengan Yudaisme Kristen
1. Antonius
Antonius dipandang sebagai bapa kerahiban. Antonius rajin ke gereja dan mendengarkan khotbah-khotbah dan mampu menghafal banyak ayat Alkitab. Pada umur 18 tahun, ayahnya meninggal. Enam bulan kemudian, ia mendengar pemimpin ibadah membacakan firman Tuhan “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berilah kepada orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah kepadaku dan ikutlah Aku”. Antonius memahami bahwa perkataan itu juga pada dirinya sehingga ia melakukan hal tersebut. Antonius tinggal di sebuah gubuk dan beraskese. Ia berdoa terus-menerus berdasarkan perkataan Alkitab. Antonius lebih memilih menjauhkan diri dari hal duniawi. Oleh sebab itu ia tinggal di daerah sepi dan sunyi. Antonius terkenal bukan karena pemikiran Theologinya tetapi karena kesalehannya.

2. Origenes
Origenes adalah salah satu tokoh yang sangat menjunjung tinggi moralisme meskipun sebenarnya dia tidak murni aliran moralisme. Tetapi cara hidupnya menunjukkan dia meyakini kebenaran hal tersebut. Gaya kehidupan Origenes sangat sederhana. Ia mempraktikkan kehidupan askese yang ketat. Ia jarang makan daging, tidur di lantai tanpa alas dan tidak memakai sepatu. Sebagian malam hidupnya digunakan untuk berdoa dan belajar. Ia mengikuti perintah-perintah Tuhan Yesus secara harfiah, misalnya hanya boleh memiliki sehelai baju, tidak bersepatu, tidak bersepatu, dan tidak usah memikirkan hari esok. Demikian pula petunjkuk dalam Matius 19:12, ia mengikuti secara harfiah.
lihat juga: Ajaran Keselamatan menurut Yesus

III. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas, setelah melihat jauh bagaimana ajaran dari masing-masing tokoh, maka saya penulis membuat kesimpulan bahwa keselamatan itu adalah keadaan manusia yang telah dilepaskan dari belenggu dosa/kuasa dosa yaitu maut yang mana manusia beroleh kehidupan dan terlepas dari murka Allah. Keselamatan itu adalah anugerah dari Allah (Yohannes 3:16) dan keselamatan itu hanya ada dalam Yesus Kristus. Keselamatan itu adalah oleh iman kepada Yesus Kristus. Yesus Kristus lah jalan keselamatan itu (Yohannes 14:6). Bapa-bapa Gereja juga sepakat bahwa keselamatan itu hanya oleh iman kepada Yesus Kristus. Iman kepada Yesus Kristus harus tampak dalam kehidupan kita sehari-hari yang mencerminkan bahwa kita adalah pengikut Yesus yang melakukan ajaranNya yakni Hukum Kasih (Matius 22:37-39).

IV. Daftar Pustaka
…,Alkitab dengan Kidung Jemaat. Jakarta: LAI, 2018.
,,,Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1998.
Becker, Dieter. Pedoman Dogmatika. Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2015.
Berkhof, H. & Enklaar, I. H., Sejarah Gereja Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2015.
Boland, B. J., Intisari Iman Kristen. Jakarta: Gunung Mulia, 1997.
Drane, John. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2003.
End, Th. Van den. Harta Dalam Bejana. Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2007.
France, R. T., Yesus Sang Radikal. Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 1998.
Hadiwijono, Harun. Iman Kristen. Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2016.
Hagee, John. Penyataan Kebenaran Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil, 2002.
Jacobs, T., Paulus (Hidup, Karya dan Teologinya).  Yogyakarta: Kanisius, 1983.
Ladd, George Eldon., Teologi Perjanjian Baru Jilid 2 Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002.
Munthe, Pardomuan. Penjelasan Dosen dalam Buku Catatan Dogmatika II Winda Sari Perangin-angin di kelas II-A Theologi Stambuk 2014 STT Abdi Sabda.
Munthe, Pardomuan. Penjelasan Dosen dalam Buku Catatan Dogmatika II Roni Rejeki Manihuruk di kelas II-D Theologi Stambuk 2015 STT Abdi Sabda.
Niftrik, G. C. Van., Dogmatika Masa Kini. Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2015.
Ryrie, Charles C., Teologi Dasar 2. Yogyakarta: ANDI, 2010.
Sproul, R. C., Kebenaran-kebenaran Dasar Iman Kristen Malang: SAAT, 2002.
Thiessen, Henry C., Teologi Sistematika. Malang: Gandum Mas, 1993.
Wellem, F. D., Riwayat Hidup singkat Tokoh-tokoh dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2015.