Ajaran Kerajaan Seribu Tahun dalam Alkitab

Kerajaan Seribu Tahun
a.      Doktrin Pre-Milenialisme dan Gereja/Aliran Penganutnya
b.      Doktrin Post-Milenialisme dan Gereja/Aliran Penganutnya
c.       Doktrin A-Milenialisme dan Gereja/Aliran Penganutnya

Seiring berjalannya waktu, manusia tidak terlepas dari apa yang mereka gumuli dalam hidup mereka dari masa ke masa. Salah satunya yang mereka gumuli adalah tentang keyakinan akan kedatangan Kristus dan menghubungkannya dengan kerajaan seribu tahun. Dari berbagai pergumulan tersebut timbul pulalah berbagai doktrin yang membicarakan milenium, adapun ajaran itu, yaitu Ajaran yang menolak adanya kerajaan seribu tahun adalah doktrin amilenialisme, ajaran bahwa kedatangan Kristus kembali memulai kerajaan seribu tahun dinamakan doktrin premilenialisme, sedangkan keyakinan akan kedatangan kedua kali Kristus akan mengakhiri kerajaan seribu tahun disebut doktrin postmilenialisme. Dan dari berbagai ajaran tersebut kita dapat melihat mana saja gereja yang menganut dari berbagai aliran tersebut.

Latar Belakang Milenialisme
Millenium adalah seribu tahun, secara apologis menjelaskan kedatangan Kristus kedua kali dengan menunjuk pada Mzm 90:4 – di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari (2 Ptr 3:8). Why 17:1-18:24 menantikan hari akhir sangat segera dan sesudah itu menyusul suatu milenium. Pada masa itu orang Kristen yang setia akan memerintah bersama Yesus (Why 20:1-6). Milenium sering digunakan untuk menunjuk ke masa kebahagiaan sempurna (setelah seribu tahun menurut kitab Wahyu), di mana Allah memerintah kekal Abadi.[1]
Berdasarkan apa yang diutarakan dalam Why. 20 ada golongan orang Kristen yang mengajarkan, bahwa kelak menjelang akhir zaman Kristus akan memerintah sebagai Raja di dalam dunia ini selama seribu tahun. Adapun urutan-urutan kejadian-kejadian yang disebutkan dalam why. 20 adalah sebagai berikut:


  1. Ada malaikat yang mengikat setan dengan rantai dan melemparkannya ke dalam jurang maut. Jurang itu lalu ditutup dan dimeteraikan diatasnya. Pemenjaraan ini berlangsung seribu tahun (Why. 20:2,3)
  2. Para jiwa orang-orang yang dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah, dibangkitkan dan bersama-sama memerintah dengan Kristus seribu tahun lamanya (Why. 20:4)
  3. Para orang mati lainnya tidak dibangkitkan. Mereka baru dibangkitkan sesudah waktu seribu tahun tadi selesai (Why. 20:5)
  4. Setelah masa seribu tahun selesai Iblis dilepaskan dari penjaranya. Lalu keluarlah ia untuk menyesatkan segala bangsa dan menghimpun mereka untuk memerangi para orang beriman. Mereka berhasil mengepung perkemahan tentara para orang kudus (Why. 20:7-9)
  5. Turunlah api yang menghanguskan mereka itu, iblis yang menyesatkan mereka dilemparkan ke dalam lautan api  dan belerang (Why 20:9,10)
  6. Tampaklah suatu takhta putih yang besar, yang di duduki oleh yang Mahakuasa. Semua orang mati dibangkitkan dan diadili, sesuai dengan perbuatan mereka. Maut dan kerajaan maut dilemparkan ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua (Why. 20:11-14).[2]