Ajaran Keselamatan menurut Yesus

Ajaran Keselamatan menurut Yesus


Pengajaran Yesus bertentangan dengan pengajaran pemimpin Yahudi yang berpusat pada huruf hukum-hukum yakni Hukum Taurat. Perhatian Yesus adalah penafsiran Perjanjian Lama dengan sebenar-benarnya sebagai pedoman untuk mengenal kehendak Allah bukan untuk menguatkan suatu sistem peraturan buat manusia. Nama Yesus sendiri berarti Yahweh menolong, yang sesungguhnya dalam Dia Allah sendiri mendatangi manusia dengan pertolongan dan keselamatan dari padaNya.  Alkitab mengajarkan bahwa Allah telah menyediakan keselamatan melalui pribadi dan Karya PutraNya (Yoh.3:16). Sang Putra telah diutus untuk menjadi manusia, mati ganti kita, bangkit kembali dari antara orang mati. naik kepada Allah Bapa, menerima kedudukan yang berkuasa di sebelah kanan  Allah, dan menghadap Allah atas nama orang percaya. Kematian Kristus bukan hanya berkaitan dengan manusia dan dosanya, melainkan juga menyangkut Allah, dan hal ini disebut dengan istilah hendak mendamaikan. Melalui kematian Kristus, keadilan dan karunia Ilahi telah menampakkan wujud yang sempurna.

lihat juga:
Kontroversi Ajaran Keselamatan
Kontroversi Paulus dengan Yudaisme Kristen

Sejak semula Allah memberikan janjiNya kepada orang yang berdosa. Dari antara umat manusia yang berdosa itu kemudia memperoleh keselamatan (Kejadian 12:1-3). Sebagai tanda adanya perjanjian Allah dengan Abraham ditetapkan sunat (Kej 17:1-14). Perjanjian Allah dengan Abraham diperbaharui di Gunung Sinai (Keluaran 19) yaitu dengan adanya Hukum Taurat. Apa yang dijanjikan Allah dalam perjanjian dengan Abraham dan keturunanya dipenuhi dalam kedatangan dan pekerjaan Yesus Kristus.  Oleh sebab itu dalamMatius 5:17-18, Yesus menunjukkan bagaimana hubunganNya dengan Hukum Taurat, “Janganlah kamu menyangka bahwa aku datang untuk meniadakan Hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari Hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi”.
lihat Juga:
Pandangan Golongan Sakramentalisme mengenai Keselamatan
Golongan Moralisme mengenai Keselamatan

Sebenarnya Yesus mengatakan “Akulah penggenapan Hukum Taurat. Isi Perjanjian di Gunung Sinai itu menunjuk pada diriku”. Yesus mengajarkan bahwa Ia lah jalan keselamatan itu yang dipertegas pada Yohannes 14:6 “Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku”. Yang artinya, hanya Yesus lah jalan keselamatan itu. Tetapi hal itu dipandang buruk oleh para pemimpin Yahudi. Mereka menganggap bahwa Yesus telah mempersekutukan diriNya dengan Allah dan Yesus dituduh meruntuhkan sendi-sendi keagamaan Yahudi. Itulah Kontroversi antara Yesus dengan pemimpin agama Yahudi.