Maranata menurut pandangan Pre-Milenialisme

Maranata adalah suatu bentuk istilah yang sering di pakai oranng Kristen secara khusus untuk menunjuk pada zaman kedatangan Tuhan Yesus kedua kali untuk mengadili manusia atau memisahkan gandum dengan ilalang. dalam istilah yang lebih umum berarti bahwa istilah itu merujuk kepada akhir zaman atau kiamat. 


Pengertian Pre-Milenialisme 

Pre-Milenialismeberasal dari katapremillenialism yang berarti aliran yang menganggap zaman milenium sebagai periode sesudah kedatangan Kristus untuk kedua kalinya dan penghakiman terakhir.[3]

Ciri pertama yang penting dari pre-milenialisme adalah pemerintahan Kristus di bumi yang terbentuk oleh kedatangan-Nya yang kedua. Dan menyatakan bahwa akan ada satu periode waktu di mana kehendak Allah dilakukan di bumi, periode di mana pemerintahan Kristus menjadi kenyataan di antara manusia.

Pemerintahan ini berarti bahwa akan terjadi perdamaian. Kebenaran, dan keadilan sepenuhnya di antara manusia. Beberapa penganut pre-milenialisme menyatakan periode ini secara harfiah tepat seribu tahun panjangnya. Yang lain bersikap kurang harfiah, dan hanya menyatakan bahwa periode ini panjang. Walaupun demikian, yang penting adalah bahwa pemerintahan ini akan berlangsung di bumi dan Yesus Kristus akan hadir secara jasmani.[4]

Orang kudus akan memerintah bersama dengan Kristus di dalam masa seribu tahun, sekalipun sifat pemerintahan mereka tidak dijelaskan secara terperinci, sebagai imbalan karena kesetiaan mereka, mereka akan mengambil bagian bersama dengan Dia di dalam kemulian-Nya.[5]

Kedatangan Kristus bisa terjadi kapan saja, sebab tidak ada peristiwa yang dapat diramalkan sebelumnya yang masih harus mendahuluinya. Namun demikian, kedatangan-Nya terdiri dari dua peristiwa yang terpisah selama kurang lebih tujuh tahun. Peristiwa pertama adalah parousia,yaitu ketika Kristus datang di awan-awan untuk menjemput orang kudus-Nya.

 Semua orang mati dalam Kristus akan dibangkitkan dan orang kudus yang masih hidup akan diubahkan. Bersama-sama mereka akan di angkat di udara, merayakan perkawinan anak Domba, dan selama-lamanya akan bersama dengan Tuhan. Perubahan orang kudus ini disebut kesukacitaan atau terkadang disebut sebagai kesukacitaan rahasia.

Meskipun Kritus dan gereja-Nya sudah tidak ada lagi di dalam dunia dan bahkan Roh Kudus sudah tidak ada lagi tinggal dalam gereja, akan ada masa tujuh tahun atau yang lebih sering dikatakan dibagi menjadi dua bagian, dimana sejumlah hal terjadi.

Injil kerajaan akan sekali lagi diberitakan terutama oleh sisa-sisa orang yang masih percaya di antara orang Yahudi dan pertobatan secara besar-besaran akan terjadi, walaupun banyak orang yang masih juga akan menghujat Tuhan. Pada paru ke dua masa tujuh tahun itu akan terjadi masa kesengsaraan besar, tetapi berapa panjangnya kesengsaraan ini masih diperdebatkan.[6]

Para penganut pre milenialisme percaya bahwa “kesengsaraan besar” akan berlangsung mendahului milenium, dan bahwa hal ini sesungguhnya akan mempertinggi efek dari milenium.

Akan ada saat-saat penderitaan yang luar biasa, tidak seperti segala sesuatu yang pernah terjadi sebelumnya di bumi. Hal ini mungkin akan mencakup fenomena alam, penganiayaan, dan penderitaan yang besar.[7] Jadi kedatangan Kristus pada periode akhir masa kesusahan besar, paham ini menafsirkan 1000 tahun secara hurufiah.[8]

next to: pandangan tokoh Pre-milenialisme mengenai Kerajaan 1000 Tahun