Okultisme Modern di Barat dan di Timur


Okultisme Modern
di Barat dan di Timur

I.         Latar belakang Judul
Pada perkembangan dunia masa kini setiap manusia ingin mengekspresikan keyakinan mereka akan kehadiran sang ilahi dalam berbagai bentuk. Melihat perkembangan ini motivasi yang berlandaskan keyakinan semu menjadikan setiap manusia memiliki konsep kehadiran allah yang berbeda-beda dalam kehidupan. Inilah yang dilihat menjadi suatu ancaman bagi eksistensi Allah ditengah-tengah umat beragama, ditambah juga pembaharuan dunia terjadi begitu cepat dengan pertambahan sisi-sisi kehidupan yang mencari suatu kepastian yang cepat dan dapat meyakinkan dirinya. Inilah menjadi dasar munculnya penyimpangan berupa okultisme yang mengandalkan kekuatan-kekuatan duniawi sehingga melupakan kekuatan Allah yang tidak terbatas. Itu juga yang dirasakan dalam dunia modern yang ingin mencari keyakinan-keyakinan yang berasal dari dunia sehingga menjadikan pemikiran-pemikiran manusia ingin merepresentasikan bentuk allah melalui pemikiran. Dari hal inilah kita akan membahas perkembangan okultisme dalam bentuk yang modern di bagian Barat dan Timur sehingga kita memahami, bentuk perbedaan serta perkembangan okultisme ditengah dunia yang modern
II.      Pembahasan Judul
2.1.  Pengertian okultisme
Istilah okultisme, berasal dari kata kata Okult yang berarti gelap, rahasia, misterius, tersembunyi, dan istilah isme yang berarti ajaran, paham atau doktrin. Jadi istilah Okultisme berarti ajaran, paham, atau doktrin tentang hal-hal yang sifatnya rahasia, gelap, misterius dan tersembunyi, khususnya menyangkut kuasa kegelapan. Terlibat dengan okultisme, artinya terlibat dengan hal-hal yang gelap, yang rahasia, yang berhubungan dengan kuasa kegelapan.[1]
2.1.1.  Pengertian Modern
Kata “modern” dalam KBBI diartikan sebagai terbaru, mutakhir. Serta pada kata ini ditentukan bagaimana sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman[2] Latar belakang lahirnya modernisme berawal dari proses abad pertengahan menuju ke zaman modernisme, yang dijembatani oleh era renaissance (pencerahan) sehingga berkembang mencari bentuknya sampai akhirnya lahir modernisme.
Situasi modernisme mengedepankan pemikiran dan keterbukaan terhadap perkembangan ilmu-ilmu melalui metode ilmiah, sehingga tidak dapat disangkali banyak perkembangan prestasi pada modernisme melalui berbagai penemuan dan mampu meningkatkan taraf hidup manusia, terutama bidang material-jasamaniah.[3]
2.1.2. Pengertian okultisme modern
Okultisme Modern adalah paham  kegelapan, hal mistik, supranatural, dan roh-roh gaib yang masih berkembang pada perkembangan dan kemajuan zaman serta ikut bermain peran di tengah-tengah perubahan zaman yang terjadi. Salah satu faktor yang menjadi penyebab adanya okultisme di zaman modern ini adalah media-media yang juga banyak mengekspos dunia kegelapan, dunia roh.[4] Hal ini dapat kita lihat dalam Film-film barat seperti Hary Potter yang memberikan kesan bahwa ilmu sihir juga ada kebaikannya, casper, dll.[5] Maka dari sini kita dapat memahami bahwa okultisme modern merupakan perkembangan yang terjadi mengikuti zaman namun secara mendasar merupakan praktek tersembunyi ataupun gaib yang berada di tengah-tengah kemajuan dan perkembangan. Perkembangan praktekoccult yang terjadi mengikuti kebutuhan serta keinginan manusia yang mencari dan mengingnkannya di tengah pergerakan zaman.
2.2.  Pemahaman okultisme dalam dunia modern
Ada beberapa pemahaman yang muncul dalam okultisme didunia modern, yaitu:[6]
1.      Pemahaman yang salah terhadap Allah
Konsep-konsep yang salah tentang eksistensi, jati diri, kuasa Allah yang dianggap sulit dipahami mendorong untuk manusia mencari secara langsung komunikasi yang dapat di aplikasikan kepada Allah sehingga hal ini mendorong manusia belajar berbagai mantra, spritisme dan mempersonifikasikan Allah menjadi makhluk materi atau benda-benda ciptaan yang dapat disembah
2.      Usaha manusia untuk memperoleh keamanan dan ketenangan
Hidup ini penuh dengan kesulitan, bencana, musibah, tragedi, dan aneka ragam bahaya. Dalam usaha untuk mengantisipasi semua permasalahan tersebut, manusia mendalami berbagai ilmu ramal, horoskop, pitungan, garis tangan, feng shui, dan berbagai pengorbanan. Tujuan mereka agar terhindar dari ancaman-ancaman yang sewaktu-waktu menimpa hidup mereka.
3.      Nafsu memperoleh kekayaan, daya pesona dan pemuas nafsu seksual
Banyak  orang ingin memperoleh kekayaan, materi berlimpah, dan kesuksesan dalam pekerjaan. Ilmu tenung dan sihir dimanfaatkan oleh orang tertentu agar mereka memiliki daya pesona, daya rangsang, dan kepuasan seksual baik bagi dirinya maupun bagi orang yang mencarinya.
Berhala-berhala dapat dalam bentuk-bentuk tertentu hasil pekerjaan manusia, tanggapan manusia terhadap lingkungan hidupnya ataupun terhadap dirinya sendiri. Memperallahkan yang bukan Allah selalu bersumber dari kehendak manusia. Walaupun isinya tetap sama, bahaya penyembahan berhala itu boleh berganti-ganti seturut dengan kemasan zamannya. Kemajuan Tekhnologi dapat menjadi berhala konseptual semangat pragmatisme dan problem solving (pemecahan masalah) sekaan dapat memperlihatkan aktualisasi diri manusia berpikir dan melakukan tindakan tanpa Allah.
Lahirnya satu perkembangan, seakan manusia ingin melepaskan diri dari kekuasaan manusia dan agama, akhirnya dari perkembangan kemampuan manusia ini seakan-akan manusia berkuasa terhadap alam semesta. Dalam perkembangan selanjutnya muncul juga pengaruh negatif yaitu menolak semua hal-hal yang sifatnya adikodrati (supranatural). Ini berarti pemberontakan manusia terhadap kekuasaan (otoritas) Allah.Dengan sikap ini manusia harus menjalani jalannya sendiri, sehingga dala perkembangan sejarah kemanusiaan banyak yang menyangkal Allah (Ateisme) bahkan yang mengangap tidak lagi berurusan dengan alam ini (deisme).[7]
2.2.1. Faktor-faktor terjadinya okultisme dalam dunia modern
2.3.  Perkembangan okultisme modern di dunia Barat
Manusia dalam humanisme barat, dalam menghadapi alam semesta serta kebudayaan barat dengan cara berpikir dualistis atau “either or Thinking” dan memitoskan kemampuan asional manusia yang oada akhirnya mengarahkan manusia menjadi humanisme atheis. Dalam era “post modernisasi” sekarang makin banyak orang mengallahkan banyak hal: kekafiran atau roh-roh di udara (Aneisme), dunia (panteisme), berhala, patung-patung buatan manusia (totemisme), materi (materialisme), penduniawian segala sesuatu, dll.[8]
Perkembangan di dunia modern ini disebut juga Gerakan Zaman Baru yang memiliki pengertian kebangkitan kembali secara modern agama-agama dan tradisi agama kuno. Filsafat modern psikologi, sains, termasuk fiksi sains mempengaruhi pikiran atau jiwa manusia pada perkembangan pemikiran okultisme modern. Paham ajaran baru ini menghidupkan kembali ajaran inkarnasi ke dalam jubah psikologi, ilmu pengetahuan, dan tekhnologi humanism dari Barat.[9]
2.3.1. Bentuk-bentuk okultisme di dunia barat
Ada berbagai bentuk okultisme di dunia barat diantaranya:
a.    Clairvoyance
Clairvoyance ialah kemampuan ekstra mengetahui sesuatu hal yang tidak kelihatan oleh mata manusia. Ini perlu diwaspadai dalam suasana cara berpikir magis-animistis, karena bakat istimewa manusia ini umumnya dikemas dengan mantra-mantra agar dianggap semakin hebat
b.   Telepathy
Telepathy, ialah berasal dari perkataan tele (jauh) dan pathy (pikiran) yang berarti kemampuan komunikasi dengan sesama manusia tanpa memperhatikan jarak antara yang bersangkutan.

c.    Hipnotis
Di dunia barat banyak pendeta, dokter, psikiater, psikolog, dan dokter gigi mempelajari dan mempraktekkan hipnotis. Ilmu ini berusaha memberi sugesti dalam mencari sesuatu atau mempengaruhi pikiran alam bawah sadar. Namun hal ini dapat menjadi hal yang gaib ketika ada mantra dan digunakan untuk kepentingan pribadi.Ketika disertai dengan mantra ataupun jimat akan menjadikan motivasi yang salah dan dapat merugikan pihak yang menjadi korban hipnotis, padahal ini seharusnya mendapat persetujuan terlebih dahulu baru dapat dilaksanakan.[10]
d.   Astrologi
Astrologi merupakan gabungan antara ilmu Astronomi dengan ilmu ramal. Astrologi dapat dilihat jutaan orang setiap hari melalui surat kabar, majalah, radio, TV, internet. Astrologi tidak hanya dipercaya orang duniawi saja tetapi juga orang kristen. Mereka yang sudah sungguh memercayai atau sekedar ingin tahu atau iseng. Mereka tidak menyadari bahwa perbuatan itu adalah dosa
e.    Ramalan Astromantik
Ramalan ini digunakan meramalkan situasi yang terjadi dalam suatu negeri berdasarkan bintang yang kelihatan. Misal, munculnya komet (bintang berekor) sering diramalkan akan terjadinya suatu goncangan politik dan pergantian kepemimpinan.[11]
d. Spiritisme
Praktik perdukunan juga merupakan praktik untuk berhubungan dengan roh-roh orang mati atau roh halus. Itulh disebut dengan Spiritisme. Roh orang mati dipercaya berada dekat manusia, bahkan seseorang yang baru meninggal roh itu dapat berhubungan  dengan orang-orang yang masih hidup. Roh dapat dipercayai memberi nasihat, menolong, menghibur, dan memberi petunjuk bagi yang hidup. Diadakanlah kurban untuk menjalin hubungan dengan roh orang mati bahkan sampai dengn bertapa khususnya dengan mantra dan jampi-jampi.
Penyebaran spiritisme dalam bentuknya yang baru itu meluas ke seluruh dunia, ditambah juga ada kepercayaan dalam spiritisme bahwa roh orang mati akan bereinkernasi, dan dalam petualangan evolusi rohani itu, sebelum memasuki badan jasad reinkarnasi berikutnya masih dapat kembali berhubungan dengan manusia melalui upacara spiritisme.[12]
2.4.  Perkembangan okultisme modern di dunia Timur
Orientalisme memperkenalkan satu gerakan baru yang disebut “gerakan zaman baru”. Gerakan ini ada persamaannya dengan pandangan rasionalisme dan juga humanisme sekuler. Banyak orang tertarik kepada gerakan ini karena menawarkan hal-hal yang tidak terpenuhi dalam rasionalisme dan materialisme yang mendominasi teknologi saat ini. [13]
Gelombang perkembangan nampaknya berasal dari Persia yang terkenal dengan ajaran Zoroaster sehingga mampu mempengaruhi pemahaman cyirus yang mengalahkan kerajaan babilonia tahun 539 dan juga berkembang melalui aliran-aliran yang ada. Korban-korban serta mantera-mantera dianggap berkuasa untuk menaklukkan kuasa ilahi dan mengutamakan kekuasaan diri sendiri dalam setiap aktivitas.[14]
Dalam pemahaman Timur manusia merupakan mikro kosmos yang merupakan bagian kecil dari makro kosmos yaitu sekelilingnya yang ada di bumi. Maka dari itu manusia memuat dalam dirinya semua kekuatan dan unsur-unsur yang ada dalam makro kosmos. Ada bagian-bagian yang mewujudkan sifat sacral. Ada bagian-bagian alam yang sacral, seperti kuburan, pohon-pohonan. Ada juga kebudayaan yang bersifat sacral seperti keratin, keris, tongkat, dan lain-lain.
Manusia dapat mengisi diri dengan sakralitas melalui beberapa hal untuk menjdi sempurna dan mengatasi masalah hidup. Paham inilah seperti “aman Baru” atau New Age di Timur. Tuhan hanyalah sebagai kekuatan diri yang dapat dirasakan dalam diri semua yang hidup. Sehingga manusia dengan mikro kosmis adalah orang yang memiliki dan mengakui sifat Ilahi ada dalam dirinya. Inilah pemahaman “Zaman Baru” di daerah timur yang sudah merupakan pemberhalaan diri sendiri yang menjadikan diri adalah Tuhan Ilah.[15]
2.4.1. Bentuk-bentuk okultisme di dunia Timur
Dalam perkembangannya ada berbagai macam bentu okultime di dunia timur, diantaranya:
a.      Pemujaan Patung Agama Shinto
Terlihat jelas sebagai agama kebangsaan di Jepang, Shinto melakukan pemujaan kaisar dan tempat-tempat keramat nasional, serta sering juga melakukan ziarah dan penyucian melalui semedi dan mandi, Bahkan sejak Jepang kalah perang pada tahun 1945, Jepang diajak untuk menyangkal kedewaannya yang tururn temurun, namun melihat perkembangannya Shinto lebih berkembang dan bervariasi.[16]
b.      Ranga di Australia
Di Australia, adalah warisan dari nenek moyang mereka yang telah ditetapkan di dalam mite yakni teladan dari zaman bahari, zaman dahulu kala, yang mendapat bentuknya sampai sekarang  ini. Pada zaman-zaman tersebut nenek moyang Totem yakni nenek moyan bersama dari kaum dan jenis binatang yang tergolong kepadanya, melakukan perbuatan-perbuatan besar yang bekas-bekasnya kini masih kelihatan pada batu yang aneh bentuknya, pada sumur-sumur dan sebagainya. Sebagian peninggalannya sudah tertimbun tanah (hilang), di Australia upacara keagamaan dibuat semacam wakil nenek moyang totem yang disebut Ranga.
Ranga itu menjamin kehadiran nenek moyang mereka, lukisan-lukisan juga mereka buat menurut pola yang ditetapkan dan dianggap kelihatan pula dahulu pada badan bapak asali. Ranga itu dianggap keramat dan menyimpan berbagai rahasia yang hanya diketahui tua-tua yang memimpin upacara-upacara. Karena Ranga berbahaya oleh karena itu berlakulah bermacam-macam tabu dan ranga itu hanya bisa dilihat oleh yang sudah ditahbiskan dalam upacara. Penahbisan itu dilakukan dengan lukisan pada badannya yang diberi warna yang sangat bagus lagi ruet. Lukisan itu sedemikian keramatnya, tidak boleh dilihat oleh wanita yang belum ditahbiskan.[17]
c.       Yin dan Yang dalam pemahaman Konfusius
Pemahaman Konfusius mengajarkan bahwa surga dan bumi akan menjadi harmonis jika setiap orang mematuhi mereka yang berada di atas dan membagi dengan pantas mereka yang di bawah, sehingga menjadi susunan yang hierarkis, Dan pandangan pengikut ini bahwa segala sesuatu di alam semesta terdiri dari dua prinsip yang saling berlawanan yaitu yin (prinsip feminim) dan yang (prinsip maskulin).
Sifat feminim adalah hal-hal yang bersifat menerima dan menghasilkan, sedangkan sifat maskulin adalah hal-hal yang bersifat aktif dan keras hati. Untuk kesenangan pribadi dan sosial, unsur-unsur ini harus dijaga keseimbangannya. Jika seorang kaisar menghornati para leluhurnya yang berada di surga dan mendapatkan restu dari padanya, secara otomatis akan memelihara antara yin dan yang dalam kekaisarannya. Sebagai imbalan akan dihasilkan panenan yang bagus, kemakmuran yang merata, dan kebahagiaan yang meluas.[18]
d.      Chronomancy
Chronomancy adalah ilmu ramal yang dipakai untuk menentukan hari baik atau buruk. Misal, memilih hari untuk pindah rumah, pernikahan, memulai usaha baru. Chronomancy dilakukan orang jawa.[19]
e.       Geomancy
Geomancy merupakan imu ramal yang berhubungan dengan keberuntungan, kesehatan berdasarkan tata letak bangunan, rumah dan ruangan. Orang yang tinggal di pesisir laut selatan, rumah nya harus menghadap selatan untuk menghormati Nyai Roho Kidul.orang Toraja membangun rumahnya dari arah utara keselatan karena mereka percaya bahwa roh-roh yang melindungi rumah adalah di utara. Sedangkan roh-roh perusak rumah ada di selatan. Orang Tionghoa menyebut Geomancy sebagai hong shui.
f.       Kekebalan tubuh
Di berbagai negara Asia, khususnya di Indonesia, praktek berpuasa dan bersemedi untuk meningkatkan tenaga dalam agar tidak mempan senjata tajam, biasa ditemui di lingkungan masyarakat yang keras. Hampir setiap laki-laki harus belajar atau memiliki ilmu bela diri untuk diadu di arena pertandingan antar desa. Untuk meningkatkan kemampuan terhadap lawan-lawannya, mereka biasanya memakai mantera-mantera pengundang roh, berpuasa dan bersemedi agar mampu bersaing dengan lawan yang lebih besar. bahkan, mereka tidak mempan senjata tajam, sanggup berjalan diatas bara api seperti debus. Debus merupakan demonstrasi kekebalan tubuh yang sangat terkenal di Banten, Jawa barat. Debus dilakukan orang-orang yang diisi roh-roh jahat dari laut dan hutan.[20]
g.      Tarian Tradisional dan kebudayaan
Beberapa budaya dan tradisi yang umum dalam masyarakat dan merupakan praktek okultisme, yakni:
1.      Tarian peperangan
Tari-tarian yang berasal dari upacara peperangan, yang terdapat di beberapa wilayah di Indonesia merupakan tari-tarian yang dilakukan dibawah kuasa roh. Misal, tarian peperangan yang penarinya adalah para prajurit yang meminta pertolongan arwah-arwah agar dirasuki roh-roh sehingga dapat memenangkan peperangan. Tarian ini dilakukan dalam ritme tertentu dengan mantera-mantera tertentu dan mempergunakan darah hewan sebagai kurban persembahan.
2.      Tarian memanggil hujan
Tiban  adalah jenis tarian yang melibatkan roh-roh yang memasuki tubuh penarinya. Tujuan tarian ini adalah memanggil hujan dan mempertandingkan dua kelompok yang mempergunakan pecut (cemeti) yang ujungnya diberi senjata tajam. Roh-roh memberi kekebalan kepada penarinya sehingga luka-luka akibat tersayat senjata atau cemeti dapat sembuh seketika.
Jaran kepang (kuda lumping) juga biasa dilakukan di pedesaan pulau Jawa. Tarian tersebut dipergunakan untuk memanggil roh yang dapat mendatangkan hujan atau menjaga keselamatan kampung. Tarian ini juga dapat memberi kekuatan khusus kepada para penarinya sehingga mereka dapat makan pecahan kaca, gabah, padi dan dapat berjalan diatas bara api tanpa terbakar.[21]
2.5.  Dampak Okultisme didunia Modern
Pengaruh atau dampak aliran ilah-ilah zaman ini juga kita lihat dalam paham-paham yang berpusatkan diri aku manusia memasuki kekristenan dalam bentuk-bentuk tertentu. Pengaruh mantera (mangmang) dalam praktek perdukunan atau “Datu-datu dan gerakan zaman Baru atau humanisme kosmik” dan sejenisnya seperti sudah disebutkan sebelumnya bukan saja mempengaruhi beberapa pengkhotbah Kristen secara metodologis, tetapi aliran/gerakan zaman baru ini lebih dalam menerangkan inti permasalahan humanisme adalah “manusia ingin berusaha menjadi Allah” ataupun yang dikristenkan. Jadi “manusia adalah alah-alah kecil (Little gods)”. Dalam hal ini ia sama seperti konsep-konsep gerakan zaman baru yang menganggap manusia mempunyai sifat ilahi.
Menjadi jelas bahwa perkembangan zaman baru menekankan otonomi manusia, sehingga konsep manusia adalah allah yang memiliki otoritas dalam kehidupan. Inilah yang dapat dikatakan sebuah bentuk okultisme yang telah mempengaruhi ajaran kelompok-kelompok agama. Aliran zaman baru ini termasuk memakai “jubah” kekristenan yang mampu menjadi gelombang pengajaran yang membelokkan penyembahan kepada Allah menjadi allah-allah kecil.[22]

III.   Sorotan Teologis
Melihat perkembangan okultisme modern merupakan sesuatu yang baru tampilan namun dalam merupakan hal-hl gab yang harus selalu diperhatikan dan diwaspadai. Terlihat okultisme di bagian Timur yang menggunakan aspek-aspek benda dan juga otoritas manusia yang memiliki daya dalam mengendalikan kehidupannya. Sedangkan di bagan barat terlihat pengaruh ilmu pengetahuan membawa manusia kepada arah pendewaan ribadi serta hal gaib yang dibungkus melalui permainan dan juga perkembangan-perkembangan media.
Hal ini tetaplah dikatakan gaib dengan ditampilkan dalam bentuk yang lebih dekat dan lebih mudah dipahami dan dilakukan oleh manusia. Hal ini sama seperti Israel yng menjadikan diri dan bangsa mereka sebagai ilah yang dapat disembah melalui patung dan mengandalkan kekuatan sendiri dalam mengahadapi tantangan. Padahal dalam Kristen yang menganut pengajaran Allah Tritunggal haruslah memahami terlebih dahulu bahwa Allah itu esa adanya (bnd. Ul. 6:4) sehingga tidak dapat dimengerti dan dibuat melalui pemikiran-pemikiran manusia.
     Allah yamg maha tinggi dengan segala otorita mampu menyatakan dirinya dengan Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Ini menunjuukkan pemikiran dan diri manusia tidaklah mampu memahami kehndak dan otoritas Allah dalam dunia ini.Kebebalan manusia dan kekurangpercayaannya menjadikan manusia seringkali kurang puas daa]lam memahami Allah dan kehendaknya sehingga muncullh tindakan occult yang mendewakan dan memberhalakan diri sendiri ataupun benda-benda.
     Hal inilah yang menjadi tantangan bagi pemahaman Kekristenan yang harus kembali erefleksikan pemahaman Allah yang Esa dan kembali ke Alkitab. Perbuatan menyembah ilah-ilah lain hanya akan menjadikan Allah murka dan menunjukkan bahwa manusia kurangnya memahami eksistensi sebagai ciptaan-Nya dan Pencipta-Nya. Hakekat Allah tersebut ketiganya tidaklah dapat dipisahkan dan menjadi satu kesatuan dan hanya berbeda oknumNya. Sehingga melalui ini manusia memahami bahwa Allah bukanlah sama seperti ilah-ilah yang mampu ditampilkan dalam bentuk patung namun Allah merupakan satu hakekat yang besar dan tidak terlampaui akal manusia sehingga manusia hanya diberikan otoritas untuk taat bukan memberontak.[23]
IV.   Daftar Pustaka



[1] Pondsius & Susanna Takaliuang, Antara Kuasa Gelap & Kuasa Terang Pedoman Pelayanan Pelepasan dari Belenggu Okultisme, (Jawa Timur: Departemen Literatur YPPII, 2004), xvi
[2] Menteri Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Pusat Bahasa,2008), 1035
[3]Halil Daniel Lie, Abad Pertengahan Modernisme & Postmodernisme, dalam Stulos Jurnal Teologi, (Bandung,2009), 2-4
[4]  Jaharianson Saragih, Pelayanan pelepasan dan dampak positifnya, ( Medan : L.SAPA,2016) 62
[5]Ibid
[6] Surya Kusuma, Okultisme antara budaya vs iman Kristen, (Yogyakarta: ANDI, 2010), 8-11
[7] E.P. Ginting, Okultisme Mewaspadai Okultisme klasik dan Modern, (Bandung: Bina Media Informasi, 2007), 29-31
                [8]E.P. Ginting, Okultisme Mewaspadai Okultisme klasik dan Modern,28
                [9]Herlianto, Humanisme dan Gerakan Zaman Baru, (Bandung:Kalam Hidup,1990),  39-40
[10] E.P. Ginting, Religi Karo, (Kabanjahe:Abdi Karya,1999), 201-204
[11] Bangbang Yudho, How toOvercome Occultism, (yogyakarta: ANDI, 2010), 9-10
                [12] Herlianto, Humanisme, 142-144
[13] E.P. Ginting, Djorelit Surbakti & Maria Ginting, Okultisme Mewaspadai Okultisme klasik dan modern, (Bandung: Media Bina Informasi, 2007), 32
                [14] Robert Brow, Asal Mula Agama, (Bandung:Tonis, 1986), 30
                [15]E.P. Ginting, Djorelit Surbakti & Maria Ginting, Okultisme, 35-36
[16] Robert Brow, Asal Mula Agama, 71-72
[17] A. G. Honig Jr. Ilmu Agama, (Jakarta:BPK-GM,2011), 57-58
[18] Michael Keene, Agama-agama Dunia, (Yogyakarta:Kanisius,2006), 170-171
[19] Bangbang Yudho, How toOvercome Occultism, 11
[20] Bambang Yudho, How toOvercome Occultism, 11,15
[21]Bambang Yudho, How toOvercome Occultism, 55-56
[22] E.P. Ginting, Djorelit Surbakti & Maria Ginting, Okultisme Mewaspadai Okultisme klasik dan modern, 47-49
                [23] G.C. van NIFTRIK &B.J. Boland, Dogmatika Masa Kini, (Jakarta:BPK-GM,1967). 417-422