Reformasi Gereja di Jerman Oleh Philip Melancthon Pada Abad 16-17 (2)
Reformasi Gereja di
Jerman Pada Abad 16-17
Oleh Philip Melancthon
I.
Abstraksi
Berbagai perkembangan gereja tetap
berlangsung hingga kini. Perubahan-perubahan itu adalah hasil dari para
perintis-perintis reformasi hingga reformasi dilakukan. Titik pembaruan dalam
sejarah gereja sangat dikenang dengan adanya gerakan reformasi. Dengan adanya
reformasi ini, seperti membawa gereja lahir kembali dan mendapat hidup yang
baru serta menampilkan ajaran yang baru. Reformasi pertama kali dimulai sejak
terjadinya perubahan besar pada Gereja Katolik Roma yang akan menimbulkan
lahirnya protestanisme Lutheran. Perubahan-perubahan ini berlanjut dan
berkembang hingga di Indonesia.
II.
Pembahasan
2.1.Pengertian Reformasi
Reformasi diartikan
sebagai gerakan untuk mengadakan pembaharuan dalam kekristenan barat yang
dimulai sejak abad ke-14 sampai abad ke-17.[1]
Sedangkan menurut KBBI, Reformasi adalah perubahansecara drastis untuk perbaikan
(sosial, politik, atau agama) di suatu negara atau masyarakat.[2]
Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa.[3]
2.1.Martin Luther
untuk melihat lebih jauh tentang sejarah reformasi di Jerman dapat melihat juga bagaimana reformasi yang dibawa Martin Luther di link ini:https://pemikiranmahasiswa01.blogspot.com/2020/02/reformasi-gereja-dijerman-pada-abad-16.html
2.2. Tokoh Philip Melancthon
untuk melihat lebih jauh tentang sejarah reformasi di Jerman dapat melihat juga bagaimana reformasi yang dibawa Martin Luther di link ini:https://pemikiranmahasiswa01.blogspot.com/2020/02/reformasi-gereja-dijerman-pada-abad-16.html
2.2. Tokoh Philip Melancthon
Philip
Melancthon lahir pada tahun 1497 di Jerman Selatan. Ia adalah anggota keluarga
Johannes Reuchlin (1455-1522). Seorang humanis Jerman terkenal dan orang
Kristen yang ahli dalam bahasa Ibrani terkemuka pada zamannya. Melanchton
adalah seorang humanis sahabat dekat dari Luther yang merupakan rekannya di
Wittenberg. Pada tahun 1518, Melancthon menjadi guru besar bahasa Yunani
disana. Melancthon dan Luther sering berselisih paham teologis, namun mereka
tetap membina persahabatan yang akrab.[4]
2.2.1.
Reformasi
Philip Melancthon
Pada waktu itu
tujuan Melancthon adalah untuk menyelamatkan teologi dari
penyimpangan-penyimpangan filsafat dan memberinya dasar yang kokoh Alkitab. Ia
berpendapat bahwa Plato telah menyesatkan Bapa-bapa gereja purba dan begitu
juga dengan Aristoteles dengan pengikut skolastik.
Ketika terjadi
pertikaian antara Zwingli dan Luther mengenai kehadiran Yesus yang nyata dalam
perjamuan kudus, Melancthon tetap memihak kepada Luther. Bahkan pada percakapan
Marburg pada tahun 1529, Melancthon berlawanan dengan sikap biasanya tetapi
bersikeras untuk tetap menyokong Luther. Namun Oecolampidus, berhasil
menyadarkan bahwa bapa-bapa gereja purba tidak semuanya menyokong pendapat Luther.
Ini menyebabkan Melanchton menjauh dari doktrin Luther tentang kehadiran nyata.[5]
Tahun 1540, ia menerbitkan versi Pengakuan
Iman Augsburg.[6]
Melancthon
mengajarkan “dengan Roti dan Anggur itu memberi tubuh dan darah-Nya kepada kita
dan dengan demikian menyatakan telah menerima kita. Putera Allah yang hidup,
Yesus Kristus Juru Selamat kita benar-benar hadir secara aktif kalau kita ingin
mengambil bagian dan melalui itu ia menegaskan akan selalu diam di dalam kita.[7]
[1]F.D. Willem, kamus sejarah
gereja,(Jakarta:BPK-GM, 2014), 162.
[2]…KBBI, (Jakarta : Balai Pustaka, 1996)
[6]Linwood Urban, Sejarah
Ringkas Pemikiran Kristen, (Jakarta: GM, 2012), 441
[7]Tony Lane, Runtut
Pijar Sejarah Pemikiran Kristiani,139